PLN Kalbar Gelar Forum Multi Stakeholder Bahas Energi Baru Terbarukan - IKN Borneo

12 Desember 2024

PLN Kalbar Gelar Forum Multi Stakeholder Bahas Energi Baru Terbarukan

PLN Group menyelenggarakan Multi Stakeholder Forum 2024. (Foto:ist)
Pontianak, Iknborneo.com – PLN Group menyelenggarakan Multi Stakeholder Forum 2024 di Hotel Aston Pontianak, Kamis (12/12/2024), dengan tema “Transformasi PLN untuk Energi Baru Terbarukan Kalimantan Barat”. Forum ini bertujuan untuk mendorong penyediaan energi bersih, efisien, dan berkelanjutan di Kalimantan Barat.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari, menyatakan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) untuk mewujudkan desa-desa bebas dari kegelapan.

“Kami akan selalu bersinergi, baik dari sisi sarana maupun prasarana, agar desa-desa di Kalbar yang belum teraliri listrik bisa mendapatkan akses listrik. Hal ini sejalan dengan program Kalbar Bebas Gelap,” kata Bari dalam sambutannya.

Transisi energi, menurut Bari, merupakan agenda nasional yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan demi mencapai target Net Zero Emission (NZE) atau nol emisi karbon.

Bari menjelaskan, Kalbar memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2021 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Tahun 2021–2050, Kalbar menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 32,2% pada 2025. Pada 2022, realisasi bauran energi terbarukan di Kalbar telah mencapai 31,1%.

“Keberhasilan transisi energi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah atau PLN, tetapi memerlukan kolaborasi erat dengan berbagai pihak untuk menciptakan kebijakan yang terintegrasi dan memastikan pembangunan infrastruktur berjalan efektif,” imbuhnya.

Bari juga memberikan apresiasi kepada PLN atas usahanya dalam mengembangkan potensi sumber energi baru terbarukan di Kalbar, yang turut mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

General Manager PLN UID Kalbar, Joyce Lanny Wantania, mengungkapkan kondisi kelistrikan Kalbar saat ini cukup memadai, dengan daya pembangkit sebesar 616,7 megawatt dan beban puncak tercatat 527 megawatt.

Namun, Joyce menyoroti bahwa rasio elektrifikasi Kalbar baru mencapai 94,3%, menyisakan 367 desa yang belum teraliri listrik dari total 2.145 desa di provinsi tersebut.

“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami. Kami membutuhkan dukungan semua pihak untuk mempercepat penyediaan listrik di desa-desa tersebut,” ujar Joyce.

Forum ini juga diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PLN dan mitra, yakni PT. Fajar Saudara Kusuma, PT. Gree Energy, serta PLN Nusa Daya, yang disaksikan langsung oleh Pj Sekda Kalbar. (adpim)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda