kegiatan Sosialisasi Antikorupsi bagi anggota Tim Penggerak PKK dan pelajar SMA/SMK se-Kota Pontianak. (Foto:ist) |
Acara ini juga dirangkaikan dengan pemilihan Duta Antikorupsi yang diikuti oleh para siswa SMA/SMK Kota Pontianak. Dalam sambutannya, Windy menegaskan pentingnya peran Duta Antikorupsi, baik di lingkungan organisasi maupun sekolah.
"Saya berterima kasih kepada Inspektorat Kalimantan Barat yang telah menginisiasi acara ini. Saya berharap kegiatan ini berjalan lancar, dan para peserta dapat menyerap materi yang disampaikan. Kapanpun dan dimanapun, kita bisa menjadi Duta Antikorupsi, bahkan dalam hal-hal kecil," ungkap Windy.
Windy juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam mendukung tugas suami, khususnya dalam mewujudkan ASN yang berakhlak dan menjunjung tinggi integritas dalam pekerjaan. Selain itu, ia menyebutkan bahwa lembaga pendidikan memiliki peran strategis dalam menyuarakan nilai-nilai kebaikan dan membekali generasi muda untuk bebas dari korupsi.
"Di dalam 10 program pokok PKK, salah satunya adalah Peningkatan Ketahanan Keluarga yang bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan," jelas Windy.
Windy juga mengusulkan kepada Inspektorat agar kegiatan sosialisasi dan pembentukan Duta Antikorupsi diperluas kepada para pemuda, khususnya pelajar SMA/SMK, yang dianggap sebagai agen perubahan dalam membangun Kalimantan Barat. "Penting bagi mereka untuk mendapatkan edukasi tentang bahaya korupsi serta bagaimana mencegahnya dan membudayakan perilaku anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan dalam upaya pemberantasan korupsi, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menyebarkan dan mengimplementasikan nilai-nilai antikorupsi. Dengan demikian, pemberantasan korupsi diharapkan semakin efektif melalui dukungan dari berbagai elemen masyarakat. (adpim)