Sekadau Kalbar, iknborneo.com - Komisi ll DPRD Kabupaten Sekadau menggelar Rapat pertemuan dengan PT. Grand Utama Mandiri (PT GUM) terkait dengan pembangunan jembatan di Dusun Dandi, Desa Batuk Mulau, Kecamatan Belitang Hulu, Bertempat diruang Rapat Komisi ll DPRD Kabupaten Sekadau. Rabu, (22/2/2023).
Audensi Komisi II DPRD Sekadau dengan PT. GUM dan Masyarakat Dusun Dandi. (foto:wn).
Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Batuk Mulau, Martinus Jubi mengatakan audensi ini membahas tuntutan masyarakat mengenai titik pembangunan jembatan yang akan dibangun.
"Kesepakatan pada tahun 2012 bersama dengan masyarakat Dusun Dandi, jembatan tersebut akan di bangun di Dusun Dandi tepatnya dihilir jembatan gantung," kata Martinus Jubi.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada anggota DPRD yang telah memberikan solusi kepada masyarakat dalam proses penyelesaian pembangunan jembatan tersebut," ucapnya.
Ketua Komisi ll DPRD Kabupaten Sekadau, Bambang Setiawan mengatakan, audensi ini mempertemukan pihak masyarakat dengan pihak PT. GUM untuk mendengarkan pendapat masing-masing mengenai persoalan terjadinya.
"Sedikit terjadi perselisihan antara pihak masyarakat dengan pihak perusahaan, dari hasil rapat ini disepakati bahwa pihak perusahaan akan membangun jembatan di lokasi yang diinginkan oleh masyarakat, " kata Bambang Setiawan.
Pada kesempatan itu juga Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Fraksi Partai Hanura, Liri Muri juga mengungkapkan masalah ini sudah selesai walaupun belum final sesuai dengan kejadian, karena belum langsung dibangun dalam waktu dekat.
"Hasil dari rekomendasi kita sudah jelas yaitu merealisasikan tuntutan masyarakat yang menginginkan jembatan untuk akses ke kampung halaman mereka dibangun oleh pihak PT. GUM," ungkapnya.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam persoalan ini dan mengambil langkah yang benar karena permasalahan ini dapat kita selesaikan dengan baik ," tutup Liri Muri.
Dinkonfirmasi ke PT. GUM tidak ada jawaban. (wn).
